Pahit manis nya kehidupan sudah banyak ku lalui.
Lebih banyak
pahit nya sih ketimbang manis, tapi tetap ku nikmati itu.
Ada masa nya aku
benar-benar bahagia dan masa dimana merasakan sedih yang mendalam.
Setiap manusia
memiliki masa lalu nya masing-masing, dan mereka sudah berusaha untuk melupakan
masa lalu yang ingin mereka lupakan.
Ketika ada yang
bertanya tentang masa lalu kita seperti apa, tanpa sadar kita menceritakan itu,
tentu dengan orang yang kita anggap bisa di percaya.
Tapi pernah gak,
masa lalu kita itu masih di anggap melekat dengan diri kita yang sekarang?
Apa mereka tidak
tahu bagaimana susah payah nya berjuang untuk melupakan masa lalu yang pahit
itu?
Apa masa lalu ku
itu sebegitu menjijikan?
Dan aku masih di
anggap sama dengan yang dulu.
Aku sudah
berjuang keluar dari masa lalu yang sangat ingin aku kubur dalam-dalam.
Tapi kenapa,
masih saja ada yang menganggap aku ini masih seperti yang dulu.
Apa mereka tahu,
terkadang di waktu malam tertentu aku merenungkan masa lalu itu sambil
menangis?
Inilah alasan ku
untuk sekarang dan mungkin tidak akan lagi membuka hati untuk siapapun.
Karena yang nanti
nya masa lalu ku akan menjadi sangat menjijikan untuk nya.
Siapa sih yang
mau ada di masa itu? Aku pun sama sekali tidak menginginkan itu.
Tapi semesta
sudah menuliskan takdir itu untukku.
Aku adalah orang
yang bodoh dalam membedakan mana cinta yang tulus dan mana cinta yang hanya
sekedar nafsu.
Karena jika aku
sudah menaruh hati pada orang itu, aku tidak perduli apa yang orang katakan
tentang nya.
Saat ini aku
lebih memilih untuk menata diri ku agar lebih baik dari sebelumnya.
Sudah tidak ada
waktu lagi untuk memikirkan tentang cinta.
Banyaknya apa
yang sudah ku lalui membuat hati ini seakan sudah mati.
Dulu aku bermimpi
akan ada pangeran yang akan datang di hidupku dan merubah semua nya.
Tapi aku sadar,
aku ini siapa? Hanya perempuan biasa yang punya banyak masa lalu kelam.
Aku tidak butuh
teman hidup, aku hanya butuh teman sharing seumur hidup.
Entah itu teman,
sahabat atau mungkin pasangan?
Aku tidak ingin
terlalu berharap ataupun mengkhayal semua itu terjadi.
Aku harap, jika
nanti ada yang datang lagi di hidup ku, semoga dia tidak mengungkit masa lalu
kelam ku itu.
Karena sakit jika
aku harus mengingat itu lagi.
Ini pelajaran
untuk ku dan mungkin untuk yang membaca ini.
Jangan pernah
mengungkit masa lalu seseorang, karena kita tidak pernah tahu apa yang sudah
dilalui nya dan betapa susah nya mereka untuk melupakan itu semua.
Jadi hargai
apapun masa lalu nya.
Jika kalian
memang benar-benar perduli atau bahkan mencintai nya, jangan lah mengungkit itu
lagi.
Aku menulis ini
bukan tanpa sebab. Karena aku baru saja merasakan nya.
Dimana orang yang
sangat aku percaya mengungkit masa lalu ku dan menganggap diriku masih sama
seperti dulu.
Sakit? Sangat amat
sakit.
Bahkan sampai air
mata ini seakan sudah bosan untuk keluar.
Aku harus di
ingatkan kembali masa lalu yang mungkin sudah terkubur.
Rasa ini sudah
mati. Dan aku tak akan menumbuhkan nya lagi.
SHA,
DEPOK, 17 NOVEMBER 2020