November 14, 2021

OUR PROMISE

 

“ Ara, kalau nanti kita besar apa kamu mau jadi istri Indra? ”

“ Ara mau jadi istri Indra! Nanti kita punya anak banyak ya! ”

“ Ara harus janji ya sama Indra jangan nikah sama cowok lain selain indra ”

“ Ara janji gak akan menikah dengan siapapun kecuali sama Indra! ”

 

Sudah 12 tahun janji diucapkan oleh anak kecil usia 5 tahun. Aku tak tahu bagaimana kabar Indra sekarang, dia seperti apa sekarang, apa dia masih ingat dengan janji nya? Sampai saat ini aku masih menunggu dia menepati janji nya, entah kapan dia akan datang.

Aku seperti gadis muda pada umumnya, yang sebentar lagi akan berusia 17 tahun, dan masih jomblo hehe. Aku cukup populer di sekolah. Bukan nya sombong, banyak pria di sekolah  yang sering mendekati, tapi tak pernah aku gubris. Aku masih setia menunggu Indra, entah sampai kapan.

Pagi ini, ku kayuh sepeda kesayanganku menuju sekolah. Sambil bersepeda, aku selalu mendengarkan lagu di Ipod pemberian mendiang Bunda.

 

TIIIIIIINNNNN

BRUKKK

“ Aw sakit!! ” aku merasakan perih di siku. Sial berdarah lagi!

“ IPOD GUE!!!!!! ” pekikku ketika melihat ipod kesayanganku rusak tak terbentuk lagi.

“SIALAN! KELUAR LO! LIAT NIH IPOD GUE RUSAK GARA-GARA LO! ” ujarku begitu emosi pada si pengendara mobil.

“ Salah lo sendiri, bawa sepeda gak denger suara klakson mobil. Mobil gue juga lecet gara-gara lo. Jadi lo harus ganti rugi! ” ujar si pengendara mobil ketika keluar dari mobil.

“ Heh! Lo gila ya?! Ini jalur sepeda, ya gue jalan di jalur nya! Lo ngapain bawa mobil ke jalur sepeda? Lo gak punya mata? Gak liat ini jalur sepeda? Hah?! ” sentakku pada si pengendara mobil.  Enak aja nih orang gak mau di salahin!

Kalo ada Indra ini cowok bisa abis. Indra lagi. Indra lagi.

“ Udah Ndra kasih aja dia uang. Nanti kita telat ke sekolah ” ujar teman wanita si pengendara mobil.

Mereka pikir semua nya bisa dilakuin dengan uang?  Hah. Memang sudah tabiat orang kaya, apapun bisa diselesaikan dengan uang.

“ Heh! Ini bukan masalah uang ya.  Ini soal tanggung jawab dia lo udah rusakin Ipod gue! ” sentakku tak terima.

“ Nih ambil uang nya buat gantiin tuh Ipod butut lo. Gue udah telat ke sekolah ” ujar si pengendara mobil itu sambil memberiku 5 lembar uang 100.000 rupiah.

PLETAK

Aku jitak kepala nya karena kesal  “ Gue gak butuh duit lo! Lo pikir lo doang yang telat ke sekolah? Gue juga! Awas aja lo kalo ketemu gue lagi abis lo! ” balasku dengan kesal pada pasangan gila. Pasangan gila? Ya, mereka pantas ku sebut seperi itu.

Kenapa pagi ini sial sekali? Sepertinya aku harus lebih banyak beramal agar tidak tertimpa sial seperti ini.

Untung aja aku tidak telat tiba di sekolah. Kalau telat 5 menit aja, aku tidak akan bisa masuk. Apalagi penjaga sekolah nya serem!!!

“ SIALLLLL!!!! ” teriakku ketika sudah duduk di meja tempatku di kelas.

“ Kenapa sih pagi-pagi udah kesel gitu? ” tanya Indah sahabatku sejak TK, dia satu-satu nya sahabatku yang tau janji ku sama Indra. Kenapa harus Indra lagi sih?

“ Ipod gue rusak ndah!!!! Di rusakin sama cowok gila! ” ujarku frustasi sambil menunjukkan ipod kesayanganku yang sudah tak berbentuk lagi pada Indah.

“ Ya ampun! Ini siku lo kenapa??!!! ” pekik Indah panik ketika melihat luka pada sikuku.

“ Tadi gue di serempet mobil cowok gila! ” jawabku  kesal penuh emosi. Gimana gak emosi coba, bukannya minta maaf, mereka malah memperlakukanku seperti orang yang kekurangan dalam materi. Sombong sekali mereka. Mentang-mentang orang kaya bisa seenaknya memperlakukan orang lain.

 

TINGGGG TINGGGGG

 

Bunyi bel sekolah tanda sudah waktu nya masuk jam pelajaran pertama.

“ Ya Tuhan! Siapa cowok gila nya? Berani-berani nya celakain sahabat gue! ” ucap Indah kesal

“ Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Yogyakarta, ayo nak sini masuk, perkenalkan diri kamu di depan semua teman kelas kamu ” ucap wali kelas kami.

“ Halo selamat pagi semua nya. Nama gue Indra Perdana Kusuma, gue pindahan dari Yogyakarta. Semoga kita akrab ya ” ucap si anak baru.

“ Loh?! Cowok gila yang tadi? Ngapain dia disini? Itu dia ndah yang rusakin Ipod gue. Ndah? Ndah? Astaga! Lo terpesona sama si cowok gila?! ” tanpa sadar gue berteriak sehingga semua murid mendengar dan melihatku aneh, tak terkecuali wali kelas dan si anak baru.

“ Meira! Ngapain kamu teriak-teriak? Indah kamu bukannya anak IPA 2 ya? Ngapain kamu ada di kelas IPS 1? Sana kembali ke kelas! ” ucap wali kelasku.

“ Eh iya bu. Maaf salah kelas hehehe ” jawab Indah langsung kabur balik ke kelas nya.

“ Sekarang kamu duduk di... Ah sebelah Meira. Disana... ” ujar wali kelasku

“ Hah? Apa bu? Kenapa disini? ” protesku tak terima jika harus menjadi teman sebangku dengan si anak baru, yang tidak aku ketahui nama nya. Bukannya tidak tau, hanya aku tidak ingin tau dan malas untuk berurusan dengan manusia satu itu.

“ Tempat yang kosong kan di situ. Udah jangan protes. Ibu ke ruang guru dulu, nanti guru Bahasa Indonesia kalian akan datang ” ucap wali kelasku tidak menanggapi akan protesku.

“ Eh ketemu lagi... ” ucap si anak baru sok akrab sembari duduk di samping kursi di sebelahku yang memang kosong.

“ Gue Indra, nama lo siapa tadi? Mei? Juni? Juli? ” ucap si anak baru

Gak akan aku hiraukan si anak baru itu. Bodo amat.

Aku hanya memutar bola mata malas, tak ingin menanggapi obrolan sok akrab dari nya.

TAKDIR

 

Takdir memang terkadang selucu itu

Dan inilah takdirku yang menurutku sangat lucu

Mereka pikir aku adalah manusia yang kuat dalam menghadapi setiap masalah

Tapi mereka tidak pernah tahu, bahkan tidak ingin tahu, bagaimana aku melewati itu semua

Segala macam rasa yang ada di dunia ini, hampir semua sudah pernah aku rasakan

Yang mereka lihat hanyalah topeng yang aku gunakan didepan mereka

Pikirku, untuk apa aku  harus membagikan rasa itu pada mereka?

Mereka hanya bisa mendengarkan ceritaku, dan mungkin belum merasakan apa yang kurasakan

 

Tuhan menciptakan adam dan hawa itu mempunyai maksud tertentu, aku tidak tahu maksud Tuhan memberikan takdirku seperti ini

Mereka bilang, Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya, dan jika sudah melewati cobaan itu dengan baik maka adalah manusia kuat

Apa aku termasuk manusia kuat?

Dulu, aku hanyalah seorang gadis kecil yang menginginkan kasih sayang dari seorang ayah

Bukan karena ayahku pilih kasih, akan tetapi aku saja yang selalu merasa puas akan kasih sayang yang dia berikan

Aku selalu iri dengan adikku yang selalu dekat dengan ayah kami

Aku si gadis kecil yang pendiam yang tidak pernah mengutarakan apa yang aku inginkan dan itu aku pendam sendiri

Sampai suatu ketika ayah pergi meninggalkan dunia ini

HANCUR.

Satu kata yang menggambarkan diriku saat itu

Aku kecewa pada diriku sendiri yang tidak pernah mengatakan padanya bahwa aku sangat amat menyayanginya

Duniaku seakan sudah berakhir.

Tidak adanya contoh yang harus kujadikan patokan untuk mencari pendamping hidup

Sampai aku salah memilih, pikirku saat ini.

Laki-laki yang awalnya ku kira baik dan bertanggung jawab terhadapku dan juga darah daging nya

Ya, aku hamil diluar nikah.

Aku tidak malu untuk mengakui itu, dan juga bukan karena bangga akan apa yang ku perbuat

Ini salahku dan salah laki-laki itu, anakku tidak memiliki andil dalam dosaku

Dia dikirim Tuhan untukku, sebagai obat paling hebat di dunia ini.

 

Menjadi Ibu di usia muda tidaklah mudah.

Jiwaku yang muda masih ingin bermain dengan teman-temanku, tetapi aku tidak lupa dengan tanggung jawabku sebagai Ibu

Walaupun terkadang aku masih terbawa mood swing dalam menghadapinya, tetapi itu adalah bagian dari skenario yang semesta berikan untukku.

 

Pengkhianatan adalah hal yang paling aku benci.

 

Disaat aku ingin memperbaiki semuanya, semesta seakan tidak menyetujuinya

Dimulai adanya orang ketiga dan juga banyaknya faktor lainnya

Sudah kuputuskan untuk melepaskan apa yang bukan milikku lagi

Bagiku, tidak perlu mempertahankan jika memang dia tidak mau bertahan.

 

Trauma yang aku alami sangat berdampak dalam hidupku

Aku yang tidak ingin menikah lagi dan juga untuk memiliki hubungan baru dengan orang lain

Salah memang jika aku terus menerus harus berpatokan pada masa lalu, tapi untuk saat ini aku hanya ingin menikmati waktuku bersama anakku yang sangat berharga dalam hidupku

Kupikir, kami berdua saja sudah sangat bahagia tanpa adanya sosok laki-laki diantara kami

 

Jika semesta mengijinkanku untuk memiliki hubungan baru dengan orang lain, kuharap orang itu tidak akan menggoreskan luka lagi dalam hidupku

 

Siapapun nanti yang akan hadir dalam hidupku, kuharap bisa menerima anakku yang sangat berharga ini.



SHA,

JAKARTA, 14 NOVEMBER 2021